7 Cara Investasi Saham Syariah untuk Pemula yang Aman

Cara berinvestasi saham syariah untuk pemula yang aman memang harus benar - benar Anda perhatikan, supaya bisa meminimalisir resiko kerugian.

Saham syariah umumnya sama saja dengan saham lain yang tidak lepas dari resiko.

Sebagai pemula, Anda dituntut harus lebih hati - hati dan mengamati secara detail sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada sebuah saham.

Yuk pahami dulu caranya.

7 Cara Investasi Saham Syariah untuk Pemula yang Aman
Foto by pexels.com

7 Cara Investasi Saham Syariah untuk Pemula yang Aman

Investasi saham syariah adalah cara yang aman dan halal untuk berinvestasi di pasar modal, dan berikut adalah beberapa tips untuk memulai investasi saham syariah bagi pemula:

  1. Pelajari prinsip dasar investasi saham syariah: Sebelum mulai berinvestasi, pelajari terlebih dahulu prinsip dasar investasi saham syariah, seperti hukum-hukum syariah yang berlaku dalam investasi saham, jenis-jenis saham syariah, dan cara memilih saham syariah yang baik.
  2. Pilih perusahaan sekuritas yang memiliki akun syariah: Pastikan memilih perusahaan sekuritas yang memiliki akun syariah untuk membeli saham. Akun syariah akan memastikan bahwa Anda hanya membeli saham dari perusahaan yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
  3. Kenali perusahaan-perusahaan yang patuh pada prinsip syariah: Pastikan memilih perusahaan yang patuh pada prinsip syariah, seperti yang tercantum dalam daftar perusahaan saham syariah yang dikeluarkan oleh regulator pasar modal di negara Anda.
  4. Gunakan analisis fundamental: Sebelum membeli saham syariah, pastikan untuk melakukan analisis fundamental pada perusahaan yang ingin Anda beli. Hal ini akan membantu Anda mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, prospek bisnisnya, dan kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan.
  5. Diversifikasi investasi: Diversifikasi investasi adalah kunci untuk mengurangi risiko dalam investasi saham syariah. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak hanya berinvestasi dalam satu perusahaan saham, tetapi juga membeli saham dari beberapa perusahaan yang berbeda.
  6. Jangan terburu-buru dalam berinvestasi: Investasi saham syariah membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jangan terburu-buru dalam membuat keputusan dan pastikan untuk melakukan riset sebelum membeli saham.
  7. Tetap mengikuti berita pasar: Pastikan untuk mengikuti berita pasar dan perkembangan terbaru di industri perusahaan yang Anda investasikan. Ini akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih baik dan menghindari risiko investasi yang tidak perlu.


Demikianlah beberapa tips untuk memulai investasi saham syariah bagi pemula. Pastikan untuk mempelajari lebih lanjut tentang prinsip-prinsip investasi syariah dan melakukan riset sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Daftar 100 saham syariah yang Masuk ISSI

Mohon perhatikan, ini bukan daftar rekomendasi tapi hanya informasi saja terkait dengan daftar saham syariah di Indonesia.

Beberapa contoh saham syariah yang masuk dalam ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) tahun 2023.

  • Armidian Karyatama Tbk. (ARMY)
  • Atlas Resources Tbk. (ARII)
  • Bekasi Asri Pemula Tbk. (BAPA)
  • Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI)
  • Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS)
  • Arita Prima Indonesia Tbk (APII)
  • Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT)
  • Ateliers Mecaniques D Indonesie Tbk. (AMIN)
  • Makmur Berkah Amanda Tbk. (AMAN)
  • Alakasa Industrindo Tbk. (ALKA)
  • Alkindo Naratama Tbk. (ALDO)
  • Maming Enam Sembilan Mineral Tbk. (AKSI)
  • AKR Corporindo Tbk. (AKRA)
  • Argha Karya Prima Industry Tbk. (AKPI)
  • Asiaplast Industries Tbk. (APLI)
  • Astra International Tbk. (ASII)
  • Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA)
  • Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF)
  • Bumi Citra Permai Tbk. (BCIP)
  • Bayu Buana Tbk. (BAYU)
  • Astra Otoparts Tbk. (AUTO)
  • Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI)
  • Andalan Sakti Primaindo Tbk. (ASPI)
  • Agung Podomoro Land Tbk. (APLN)
  • Bhakti Agung Propertindo Tbk. (BAPI)
  • Acset Indonusa Tbk. (ACST)
  • Adaro Energy Tbk. (ADRO)
  • Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)
  • Akasha Wira International Tbk. (ADES)
  • Aneka Gas Industri Tbk. (AGII)
  • Anugerah Kagum Karya Utama Tbk. (AKKU)
  • Andira Agro Tbk. (ANDI)
  • Aneka Tambang Tbk. (ANTM)
  • Astra Agro Lestari Tbk. (AALI)
  • Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR)
  • Astra Graphia Tbk. (ASGR)
  • Polychem Indonesia Tbk. (ADMG)
  • Ratu Prabu Energi Tbk. (ARTI)
  • Arwana Citramulia Tbk. (ARNA)

Kelebihan dan Keuntungan Berinvestasi di Saham Syariah Bagi Pemula

Berikut adalah beberapa keuntungan investasi saham syariah:

  • Prinsip investasi yang sejalan dengan nilai-nilai Islam: Investasi saham syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang mendorong investor untuk melakukan investasi yang sejalan dengan nilai-nilai Islam, seperti tidak melakukan investasi pada industri yang dianggap haram, seperti alkohol, narkotika, riba, dan sebagainya.
  • Diversifikasi portofolio investasi: Investasi saham syariah dapat membantu investor untuk melakukan diversifikasi portofolio investasi mereka dengan menambahkan saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria syariah.
  • Potensi hasil investasi yang baik: Meskipun investasi saham syariah tidak menjamin keuntungan pasti, namun sejumlah penelitian menunjukkan bahwa saham-saham syariah memiliki potensi untuk memberikan hasil investasi yang baik dan stabil dalam jangka panjang.
  • Pengawasan dan transparansi yang lebih ketat: Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam daftar saham syariah biasanya mendapat pengawasan ketat dari regulator dan otoritas syariah, sehingga transparansi perusahaan dan kualitas laporan keuangan dapat lebih terjaga.
  • Kepatuhan terhadap prinsip syariah: Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam daftar saham syariah biasanya memiliki kebijakan dan prosedur yang ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah, sehingga investor dapat merasa lebih aman dan nyaman melakukan investasi.


Namun, seperti investasi pada umumnya, investasi saham syariah juga memiliki risiko. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi saham syariah, disarankan untuk melakukan riset dan konsultasi dengan profesional keuangan yang terpercaya.

5 Resiko Investasi Saham Syariah untuk Pemula

Seperti jenis investasi lainnya, investasi saham syariah juga memiliki risiko. Beberapa risiko investasi saham syariah yang harus dipertimbangkan oleh pemula antara lain:

  1. Risiko pasar: Risiko pasar adalah risiko yang berkaitan dengan fluktuasi harga saham di pasar modal. Fluktuasi harga saham ini dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, politik, dan peristiwa lainnya.
  2. Risiko likuiditas: Risiko likuiditas adalah risiko bahwa investor tidak dapat menjual saham yang dimilikinya di pasar yang cukup likuid atau dengan harga yang wajar dan adil. Hal ini terutama terjadi ketika investor memiliki jumlah saham yang besar atau jika pasar sedang mengalami kondisi yang tidak stabil.
  3. Risiko kepatuhan terhadap prinsip syariah: Risiko ini terkait dengan kemungkinan perusahaan yang termasuk dalam daftar saham syariah melakukan pelanggaran terhadap prinsip syariah dalam operasi bisnisnya, seperti mengambil dana dari pinjaman bunga atau menjual produk-produk yang haram. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan harga sahamnya.
  4. Risiko inflasi: Risiko inflasi adalah risiko bahwa nilai investasi akan berkurang karena inflasi yang terjadi di pasar. Nilai investasi saham syariah dapat berkurang jika inflasi meningkat, karena nilai saham syariah biasanya berhubungan dengan kinerja perusahaan dan daya beli konsumen.
  5. Risiko keputusan investasi: Risiko keputusan investasi adalah risiko yang terkait dengan kemampuan investor dalam memilih saham yang tepat dan melakukan manajemen portofolio yang efektif. Keputusan investasi yang buruk dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi investor.


Sebagai pemula, sangat disarankan untuk melakukan riset dan konsultasi dengan profesional keuangan yang terpercaya sebelum melakukan investasi saham syariah.

Dengan cara ini, Anda dapat meminimalkan risiko dan mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana.

Semoga tulisan ini bisa membantu ya!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama